Allah ta’ala talah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong hamba-hambanya untuk berilmu dan membekali diri dengannya. Demikian juga sunnah nabi yg suci.
Ilmu adalah amal salih yg paling utama dan ibadah yg paling mulia dan paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah, karena ilmu termasuk jenis jihad di jalan Allah, karena sesungguhnya agama Allah hanya akan tegak dengan dua hal:
Pertama: dengan Ilmua dan Penjelasan
Kedua: dengan perang dan senjata
Kedua hal ini merupakan kehadusan. Agama ini tidak mungkin tegak dan menang tanpa keduanya. Hal yg pertama harus lebih dipentingkan dari hal yg kedua. Oleh karena itu Nabi Shalallahu ‘alihi wa salam tidak menyerang suatu kaum sebelum sampainya dakwah kepada mereka. Jadi ilmu lebih diutamakan dari pada perang.
Allah ta’ala berfirman:
“Ataukah orang yg beribadah sepanjang malam sambil bersujuddan berdiri karena takut akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya” (QS. Az-Zumar: 9)
Kata Tanya di sini mesti memiliki lawan kata, sehingga Artinya: “Apakah orang yg beribadah sepanjang siang dan malam sama dengan keaadaan yg tidak demikian?” Golongan kedua yg keutamaannya kurang adalah golongan yg tidak berilmu.
Allah juga berfirman:
“Apakah samaorang yg berilmu dengan orang yg tidak berilmu? Hanyalah orang yg berakal yg bisa mengambil pelajaran.”(QS. Az-Zumar: 9)
Di antara keutamaan ilmu yg terpenting adalah sebagai berikut:
1. Ilmu adalah warisan para nabi
Para nabi tidaklah mewariskan dirham(emas) ataupun dinar(perak) tapi mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yg telah mengambil ilmu maka dia telah mengambil bagian yg bannyak dari warisan para nabi.
2. Ilmu itu abadi, sedangkan harta adalah fana(akan sirna)
Nabi Shalallahu ‘alihi wa salam bersabda “Apabila anak adam mati, maka terputuslah segala amalnya kecuali 3 hal: shadaqah jarriyah, ilmu yg bermanfaat, dan anak shalih yg mendoakannya” riwayat Muslim
3. Pemilik ilmu tidak merasa lelah dalam menjaga ilmu
Apabila Allah member rizki berupa ilmu maka tempat ilmu itu adalah hati yg tidak membutuhkan peti maupun kunci dll. Dia akan terpelihara dalam hati dan terjaga dalam jiwa. Dan dalam waktu bersamaan ilmu itu akan menjaga kita dengan izin Allah. Sedangkan harta, kitalah yg harus menjaga, dan harus disimpan sedemikian rupa agar tidak hilang.
4. Dengan ilmu, manuasia dapat menjadi saksi atas kebenaran
Allah berfirman:
“Allah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yg berhak disembah kecuali Dia, demikian juga para malaikat dan orang-orang yg berilmu yg tegak di atas keadilan”(QS. Ali Imran:18)
Maka cukuplah kebanggan bagimu wahai penuntut ilmu, engkau menjadi saksi bagi Allah bahwa tidak ada tuhan yg berhak disembah kecuali Allah beserta para Malaikat yg menyaksikan keesaan-Nya.
5. Ahli ilmu termasuk salah seorang dari ulul amri yg wajib ditaati
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul dan ulul amri (para pemimpin) diantara kalian”(QS. An-Nisaa’:59)
Uylul amri disini mencakup seluruh ulul amri dari kalangan penguasa, hakim, suami, ulama, dan penuntut ilmu(syar’i). maka wewenang ahli ilmu adalah mengajak manusia melaksanakanya, sedangkan wewenang penguasa adalah menrapkan syariat Allah dan mewajibkan manusia untk melaksanakannya.
6. Ahli ilmu adalah orang yg melaksanakan perintah Allah ta’ala sampai hari kiamat
Hadits dari Mu’awiyyah Radhiallahu ‘anhu dia berkata: aku menengar Nabi Shalallahu ‘alihi wa salam bersabda:”barang siapa yg Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan membuatnya faham tentang agamanya. Aku hanyalah Qosim dan Allah yg memberi. Dan dikalangan umat ini akan senantiasa ada sekelompok orang yg selalu tegak di atas perintah Allah, tidak ada yg membahayakan mereka dari orang-orang yg menyelisihi mereka hingga dating urusan Allah.” (HR. Bukhari)
Imam Ahmad berkata tentang kelompok ini: “Jika mereka bukan ahi hadits maka aku tidak tahu siapa lagi mereka itu.”
Al-Qadhi ‘Iyadh berkata: “yg dimaksud oleh imam Ahmad adalah Ahlus Sunnah dan orang-orang yg meyakini madzhab ahlul hadits.”
7. Rasulullah Shalallahu ‘alihi wa salam tidak mendorong seseorang agar iri kepada orang lain atas suatu nikmat yg telah Allah karuniakan
Kecuali atas dua nikmat:
Pertama, mencariilmu dan mengamalkannya.
Kedua, pedagang yg menjadikan hartanya sebagai alat untuk memperjuangkan islam.
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata: Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “tidak boleh iri kecuali dalam dua hal: seseorang yg diberi hartanya itu untuk membela kebenaran, dan seseorang yg diberi ilmu oleh Allah lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya.
8. Sebagaimana yg telah diterangkan dalam sebuah hadits
Dari riwayat Al-Bukhari dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata: dari Nabi Shalallahu ‘alihi wa salam bersabda: “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yg Allah telah mengutusku dengan membawa keduanya adalah seperti hujan yg turun ke bumi, maka diantara bumi itu ada tanah yg baik (gembur) yg menyerap air dan yg menumbuhkan Tumbuhan dan rumputyg banyak. Ada pula tanah yg keras yg menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia dari tanah itu, mereka minum dan bercocok tanam. Hujan pun menimpa tanah yg lain, yaitu Qii’aan yg tidak bisa menahan air dan tidak bisa munumbuhkan rumput. Demikianlah perumpamaan orang yg memahami agama Allah dan bisa memberi manfaat dari apa yg Allah telah mengutusku dengan membawa ajaran ini, lalu dia mengetahui dan mengajarkannya, dan perumpamaan orang yg tidak mau mengangkat kepalanya untuk hal itu dan orang yg tidak mau menerima petunjuk dari Allah yg aku diutus dengan membawa petunjuk itu.” (HR. Bukhari)
9. Ilmu adalah jalan menuju surga
Sebagaimana yg ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah bahwa Nabi salallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Dan barang siapa yg meniti jalanuntuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Bukhari)
10. Barang siapa yg dikehendaki oleh Allah kebaikan, maka Allah akan membuatnya faham tentang agamanya
Hadits dari Mu’awiyyah Radhiallahu ‘anhu dia berkata: aku menengar Nabi Shalallahu ‘alihi wa salam bersabda:”barang siapa yg Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan membuatnya faqih(faham) tentang agamanya.”(telah di sebutkan takhrijnya)
Artinya, allah menjadikan seseorang faqih dalam agama Allah. Maksud faqih disini bukan faqih dalam masalah amaliyah tapi faqih dalam masalah tauhid dan pokok-pokok agama dan apa-apa yg berhubungan dengan syariat Allah.
11. Ilmu adalah cahaya yg menerangi jalan hidup seorang hamba
Dia pun akan mengetahui bagaimana (seharusnya) beribadah kepada Rabb-nya dan bagaimana cara bergaul dengan sesama hamba-Nya, maka jalan hidupnya akan selalu di atas ilmu dan cahaya.
12. Orang yg berilmu adalah cahaya yg menerangi manusia dalam urusan agama dan dunia mereka
Tidak samar dalam ingatan kebayakan manusia tentang org yg telah membunuh 99 orang dari kalangan bani israil, lalu dia bertanya tentang orang yg paling brilmu di muka bumi dan dia ditunjukan kpd seorang ‘aabid(ahlul ibadah), lalu dia bertanya kepada ahli ibadah itu apakah masih bisa bertaubat atau tidak? Ahli ibadah itu menganggap dosanya terlalu besar sehingga menjawab “Tidak!” lalu dibunuhnya ahli ibadah itu dan mati, dan genap sudah orang di bunuh menjadi 100 orang. Lalu dia pergi kpd seorang ‘aalim (orang yg berilmu) lalu bertanya dengan pertanyaan yg sama lalu ‘aalim itu menjawab bahwa dia maasih bisa bertaubat dan tidak ada pengahalang antara dia dan taubatnya, lalu ‘aalim menunjukan dia kpd tempat yg berpenduduk orang-orang shalih agar dia dating ke negri itu. Dan di perjalanan dia mati. Kisah ini masyhur.
Perhatikanah perbedaan antara orang yg berilmu dan orang bodoh.
13. Sesungguhnya Allah meninggikan derajat ahli ilmu di akhirat juga di dunia
Adapun di akhirat Allah mengangkat derajat mereka karena dakwah mereka kpd Allah dan amal yg mereka lakukan berdasarkan ilmu mereka. Sedangkan di duniaa, Allah mengangkat derajat mereka dikalangan hamba-hamba-Nya yg juga sesuai dengan amal mereka. Allah berfirman;
“Allah mengangkat orang-orang yg beriman diantara kamu dan orang yg berilmu beberapa derajat.”(QS. Al-Mujadilah:11)
potongan dari (kitaabul Ilm karya syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin bab 1 bahasan ke 2)